sick
Minggu, 16 Februari 2014
Minggu, 02 Februari 2014
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN MAKALAH
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN MAKALAH
A. Langkah-langkah Penulisan Makalah
Dalam pembuatan/ menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkahsebagai berikut :
1) Mempelajari/ menganalisa topik yang akan ditulis
2) Menyusun pola pikir, meliputi :
a) Pokok masalah dalam topik.
b) Menentukan tujuan dan ruang lingkup.
3) Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)
4) Menulis/ menyusun makalah dituntut :
a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Susunan kalimat yang mudah dipahami.
b) Rangkaian uraian yang berkaitan.
c) Singkat, padat, tegas, dan jelas dalam uraian.
d) Menulis/ menyusun makalah secara “tidak bombastis”, banyak atau panjangkalimatnya tanpa isi yang jelas
B. Sistematika Penulisan Makalah
Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, maka Makalah hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut :
1) Lembar Judul , memuat:
a) Judul Makalah
b) Nama, NIM
c) Nama dan Tempat Perguruan Tinggi
d) Tahun
2) Lembar Pengesahan
— Lihat Contoh Lembar Pengesahan
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi
5) Daftar Gambar
(jika ada)
6) Daftar Tabel
(jika ada)
7) Batang Tubuh Makalah , terdiri dari :
a) Pendahuluan
Pendahuluan berisi pengantar ke permasalahan pokok yang memberikan
gambaran tentang batasan dan tujuan penulisan.
Isi pendahuluan + 15 %.
Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :
(1) Latar Belakang
Memberikan penjelasan tentang manfaat/ pentingnya timbulnya Judul/Topik
untuk dibahas.
(2) Ruang Lingkup
Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yangrnenjadi batasan pembahasan.
(3) Maksud dan Tujuan Penulisan
Memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuanberisi tentang hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuaidengan konteks permasalahan yang akan dibahas.
b) Pembahasan ( ditulis topiknya )
Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevandengan ruang lingkup.
Isi pembahasan +75%, dengan pembagian meliputi :
(1) Uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan lsi topik.
(2) Dalam menguraikan pembahasan ini dapat menggunakan bahan referensi yang resmi.
(3) Bila mungkin dapat memuat f aktor-faktor penentu (faktor pendukung dan f aktor penghambat).
(4) Pada dasarnya uraian tersebut adalah untuk menjawab permasalahan dengan alternatif pemecahan masalah.
c) Penutup
Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan denganjelas, singkat, dan tegas.
Isi penutup + 10%.
(1) Kesimpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisardari permasalahan.
(2) Saran
Saran yang dim aksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.
d) Daftar Pustaka
Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar,internet, dan sumber tertulis lainnya.
Contoh penulisan daftar pustaka :
Sunarto, Perpajakan, BPFE Universitas Taman Siswa Yogyakarta dan Air printing, Yogyakarta: 2OO2.
e) Lampiran-lampiran
C. Teknik Penomoran
Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalahsebagai berikut:
I _______________________ (Bab)
A _______________________ (Judul)
1. _______________________ (Sub Judul )
a. _______________________ (Sub SubJudul)
1) _______________________ (dst)
a) _______________________ (dst)
Teknik Kutipan
Kutipan berfungsi sebagai pendukung penulisan makalah.
1) Kutipan Tidak Langsung
adalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang penyajiann ya dengan bahasan sendiri.
Contoh :
Sehingga ada 3 kategori pembagian barang dan jasa menurut hubungannya yaitu barang komplementer, barang subtitusi, dan barang bebas.
2) Kutipan Langsung
Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yangharus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata-katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih, diketik ber spasi 1(satu) dengan mengosongkan lima ketik dari garis batas / margin sebelah kiridengan tidak diberi tanda kutip.
Contoh :
Menurut Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan (2002:46), yangdimaksud dengan Objek pajak adalah Penghasilan yaitu setiap tambahankemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untukkonsumsi atau untuk menambah kelkayaan wajib pajak ynag
bersangkutan , dengan nama dan dalam bentuk apapun.
D. Format Ukuran Kertas dan Sampul
a. Kertas : A4 80 gram
b. Sampul : Kertas Buffalo warna Kuning
c. Font : Arial
d. Size : 11
e. Spasi : 1,5
f. Margin
- Atas : 4 cm
- Kiri : 4 cm
- Bawah : 3 cm
- Kanan : 3 cm
g. Makalah ditulis minimal 10 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar Pustaka.
h. Nomor Halaman
- Letak di kanan atas
- Angka i,ii,iii,dst. Mulai dari kata pengantar sampai dengan sebelum Bab Pendahuluan.
- Angka 1,2,dst. Mulai dari Pendahuluan sampai dengan akhir
Contoh halaman pengesahan
PENGESAHAN
Laporan makalah Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Remaja disusun oleh :
Nama : Paijo
Nim : 028167
Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 17 – 23 September 2008.
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing,
Tanggal:…………………..
__________________
Contoh Halaman Sampul
BAHAYA ROKOK BAGI PENGHIRUPNYA
LOGO KULIAH
Nama : PAIJO
NIM : 028167
FAKULTAS …….
UNIVERSITAS . . . . .
KOTA
TAHUN
tips mencegah anak dari vidio porno
Peredaran video porno sangat berbahaya buat kesehatan akhlak masyarakat. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sudah 33 anak diperkosa gara-gara video Ariel.Video porno tersebut telah menimbulkan kejahatan perkosaan terhadap anak-anak usia 12-14 th oleh para pelaku yang berusia sekitar 16-18 th. fenomena tersebut merupakan salah satu penyakit Remaja dan Pornografi Internet.
Bagi orang tua, hal yang dikhawatirkan bagi anak-anaknya saat mengakses internet adalah untuk mengakses hal-hal yang tidak benar, seperti video atau gambar-gambar jorok. Apalagi belakangan ini sedang ramai dibicarakan tentang video mirip artis terkenal tersebut. Orang tua sebainya aktif membentengi anaknya dari hal-hal yang tidak baik sejak dini.
Beberapa Tips Mencegah Anak Dari Video Porno (Tips Untuk Orang Tua)
- Mengenalkan pendidikan seks kepada anak. Sekarang ini sudah banyak buku tentang seks buat anak-anak yang penuh gambar, seperti komik dan buku-buku yang lain. Dengan cara ini orang tua dapat membentengi anak dari pengaruh pornografi, terutama ketika lima anaknya mulai beranjak remaja.
- Orang tua sudah selayaknya memberikan pengertian bahwa mengakses video atau gambar tidak pantas merupakan hal yang dilarang oleh agama, apalagi melakukan sendiri perbuatan tersebut.
- Memberikan pengarahan bahwa melakukan perbuatan asulisa atau berhubungan suami istri diluar nikah dapat mengakibatkan penyebaran penyakin yang berbahaya seperti HIV atau aids, bahkan merusak harga diri.
- Memberikan pengertian kepada anak untuk tidak mencontoh hal buruk seperti yang pernah dilihat meskipun itu dilakukan oleh artis idolanya. Mencontohlah hal yang baik, bukan mencontoh hal yang buruk.
- Sebaiknya orang tua juga membentengi anak dengan ilmu agama yang kuat sejak dini.
Menurut psikolog sekaligus direktur Lembaga Psikologi Daya Insani ini, orangtua dan lingkungan harus turut mengawasi supaya anak-anak tidak mengakses konten pornografi. Salah satu cara yang harus dilakukan ialah, membangun komunikasi dengan buah hatinya. Dengan membuka dialog komunikasi dengan anak. Kalau anak sudah sempat melihat video mesum, maka orangtua dan anak harus berdialog mencari kesimpulannya. Yaitu dengan membahas apa sisi jeleknya, dan efeknya. Kalau anak belum sempat menyaksikan konten pornografi, orangtua harus memberikan edukasi tentang pornografi itu tidak bagus.
Demikianlah tips yang dapat kami berikan, mudah-mudahan dapat mencegah anak dari bahaya video porno yang saat ini sedang marak. Semoga bermanfaat.
informasi tentang mesin bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Daftar isi
[sembunyikan]Bagian-Bagian Mesin[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut terdiri dari kepala tetap dan meja. Adapun penjelasannya sebagai berikut
Kepala tetap[sunting | sunting sumber]
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.
Kepala lepas[sunting | sunting sumber]
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini.
Alas mesin[sunting | sunting sumber]
Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas, tempat kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.
Eretan[sunting | sunting sumber]
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
Prinsip kerja mesin bubut[sunting | sunting sumber]
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Jenis Jenis Pembubutan[sunting | sunting sumber]
Pembubutan tepi (facing)[sunting | sunting sumber]
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.
Pembubutan silindris (turning)[sunting | sunting sumber]
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahtnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.
Pembubutan alur (grooving)[sunting | sunting sumber]
Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.
Pembubutan tirus (chempering)[sunting | sunting sumber]
Adapun caranya sebagai berikut : • Dengan memutar compound rest • Dengan menggeser sumbu tail stock • Dengan menggunakan taper attachment.
Pembubutan ulir (threading)[sunting | sunting sumber]
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.
Drilling[sunting | sunting sumber]
Membuat lubang awal pada benda kerja
Boring[sunting | sunting sumber]
Memperbesar lubang pada benda kerja.
Kartel (knurling)[sunting | sunting sumber]
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan tang,obeng agar tidak licin.
Reaming[sunting | sunting sumber]
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala tetap, sementara reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang. Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.
Jenis-Jenis Mesin Bubut[sunting | sunting sumber]
Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
Mesin bubut ringan[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin bubut sedang (medium lathe)[sunting | sunting sumber]
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
Mesin bubut standar (Standard Lathe)[sunting | sunting sumber]
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)[sunting | sunting sumber]
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
Jenis lain mesin bubut secara prinsip[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut centre lathe[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
Mesin Bubut Sabuk[sunting | sunting sumber]
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Mesin bubut vertical turning and boring milling[sunting | sunting sumber]
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
Mesin bubut facing lathe[sunting | sunting sumber]
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
Mesin Bubut Turret[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali.
Mesin bubut Turret Jenis Sadel[sunting | sunting sumber]
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur dengan turret
Mesin bubut turret vertikal[sunting | sunting sumber]
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.
Langganan:
Postingan (Atom)